Jumat, 19 November 2010

Omelanku Pada Mereka, Pelitaku Untuk Diriku

Akhir-akhir ini saya merasa semangat utuk Tholabul ilimi sedikit berkurang. Dimana tugas dan kesibukan makin bertambah, apalagi semenjak naik kelas XI, dimana di semua ekstrakulikuler dan organisasi-organisasi kami beralih dari jenjang dari junior menjadi senior. Sempat malu pada diri saya sendiri apabila semuanya hancur karena ulah virus yang sedang menimpa kami. Dimana secara real terlihat, hasil mid semester kami jeblok seiring bertambahnya kesibukan kami. Sampai-sampai wali kelas saya berkoar menyudat kami dengan segala nasehat dan petuah (atau lebih tepatnya omelan) kepada kami.

Beberapa hari yang lalu, saya sempat ‘berceramah’ kepada junior-junior saya di ekskul Paskibra saat break time. Dimana saya menguraikan poin-poin Motto Paskibra yang kami terapkan dalam kehidupan kami. Kata-kata yang muncul saat itu tidak memperlihatkan bahwa saya adalah senior pemalas yang sedang kacau hidupnya karena berjibaku dengan banyak masalah. Namun, saat itu saya terihat seolah menjadi pencerah bagi mereka dan kata-kata yang muncul sangat ‘nyentrong’ bak orang berwibawa ber wawasan luas (lebih tepatnya “SOK”). Dihari itu saya mangisi acara istirahat disela-sela laihan dengan mengajak ngobrol mereka, sedikit sharng dan bercanda. Namun ditengah itu, saya menyelipkan beberapa poin, pertama, saya ingin membangkitkan semangat, rasa tanggungjawab, dan kedisiplinan yang belum 100% membentuk diri mereka, mengingat sudah hampir 5 bulan mereka menjadi calon anggota Paskibra di SMA saya. Kedua, saya ingin menyampakan uneg-uneg para senior dimana kami sebenarnya kesal dengan ulah mereka yang belum mencerminkan seorang pemuda pilihan yang disorot semua mata dan menjadi maskot sekolah. (Ceilah)

Tibalah saya baru menyadari makna dari kata-kata saya tadi d saat latihan setelah saya merenung di pondok. Begini kurang lebih ringkasannya:

Saya mengingatkan mereka agar lebih semangat dan berdisiplin dengan senjata poin motto Paskibra… Dimana Paskibra itu…

  1. Tidak Takut salah, lalu saya melontarkan pertanyaan, mengapa ketiak mereka diberi aba-aba masih ragu dalam pelaksanaannya? Sejenak mereka terdiam, meresa kadang banyak hal yang diberikan kepada mereka mereka was-was untuk melakukan karena taut salah.
  2. Tidak Takut Kalah, dimana sesuai pengertian saya mengenai poin kali ini yakni termasuk tidak takut malu. “Tapi kenapa kalian masih malu? Masih males? Disuruh kumpul malah nggerundel ga dateng-dateng, disuruh latian males2an, disuruh nglakuin apa pasti bilang ga mau. Yang malu lah, yang ini lah yang itu lah… kapan Indonesia maju klo pemudanya aja masih kaya gitu?”, Omel saya.
  3. Tidak takut Jatuh, artinya mantap dalam setiap keputusan dan langkah yang diambil, tidak takut mencoba dan tidak takut gagal atau lebih tepatnya percaya diri. Sekai lagi saya bertanya, mengapa mereka tidak PD ketika kami bersama-sama melakukan latihan yang notabene-nya ‘nampang’ dtengah lapangan?
  4. Tidak Takut Mati, Takut Mati Jangan Hidup, Takut hidup, Mati Sekalian. Itulah poin terakhir yang juga membuat saya sadar. Apabila kita sebagai manusia yang telah di beri kehidupan malah menyia-nyiakan kesempatan itu. Dimana bersemangat pada hal positif adalah salah satu cara memanfaatkan hidup itu. Dan apabila kita malas, sama saja kita membuang kesempatan itu.

Disitulah saya sadar, dari pidato singkat yang saya lontarkan, malah itulah yang membuat saya mengerti bahwa semangat yang meredup dan dibiarkan malah semakin membuat renca kita gagal dan terbengkelai. Jadi, bias diambil kesimpulan, pertama, diri kita agdalah orang yang paling mengerti tentang kita. Dimana terkadang hidayah atau petunjuk yang tersebar disekitar kita yang tak kita sadari, malah sebenarnya ada pada diri kita sendiri… dan kedua, hidup adalah anugerah yang seharusnya tak disia-siakan. Dan salah satu cara memanfaatkannya yaitu dengan bersemangat.

Mungkin tulisan saya terlihat tidak terlalu penting untuk sebagian orang. Tapi saya yakin artikel sederhana dan kurang dari kata sempurna ini Insya Allah bisa bermanfaat. (minimal bisa buad curhat untuk saya pribadi, hehehehe.)

Ikrima El-MarRos

SMA AWeHa Tebuireng-Jombang