
Di tanah kering
kerontang
Kutemukan batang
yang taklagi berkembang
Dari masa kemasa
engkau tercampakkan
Oleh tangan dan kau
terbuang
Tak seorangpun kan
memandang
Batang kecil hitam,
Yang meranggas bagai
arang
Ditangan orang
abangan
Kutahu saat itu
musim juang
Mempertahankan
daerah pinggiran
Semua tiada daya
Dan lebih baik ikut
saja
Tapi mereka berkata
Kita merdeka!
Dan saat itu
Batangku mulai berkembang
Dengan harapku
Terus berkembang
Dan berkembang
Menjadi kembang
merekah menawan
Engkau tumbuh tapi
tiada satupun kembang rasaku
Ku tak mau tumbuh
menjadi lumpuh
Kumulai merindu…
Lohjinawi Batangku
Engkau terbentang
dari kaki gunung Prahu
Hingga bibir pantai
Sigandu
Pohon jati yang
setiap kali bersemi
Hamparan padi bagi
petani sungguh lohjinawi
Tapi tiada satupun
tercium harummu
Ku mulai merindu…
Merindu…
Merindu…
Merindu tangan
tangan terampil
Untuk merawatmu
Mengubah wujudmu
Bagai kuntum-kuntum
bunga seroja
Yang mengundang
lebah madu
Oh batang kecilku
Apakah kau akan mati
Setelah tunas bersemi
Kerinduanku padamu…
Wahai tunas bangsaku
Kerinduanku padamu…
Tangan-tangan
trampilyang berteknologi
Kerinduanku untukmu…
Otak-otak Jerman
yang anti korupsi
Kerinduanku…
Kerinduanku untukmu…
Batang maju
Juara 2 Lomba Cipta Baca Puisi dalam rangka HUT Kab. Batang ke-46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar